Taman Wisata Iman Sitinjo Dairi, Taman Firdaus dan Bahtera Nuh. Selain terkenal dengan kopinya, Kabupaten Dairi juga terkenal dengan destinasi wisatanya. Salah satunya adalah Taman Wisata Iman (TWI). Banyak hal menarik membuat kalian nyaman jika berkunjung ke sini.

Pemandangan alam yang indah, udara sejuk serta miniatur bangunan tempat ibadah dari lima agama tersaji di sini. Tak heran kalau di tempat ini kalian bisa berwisata sambil beribadah.

Lokasi wisata nan elok bernuansa religius ini berada di Bukit Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara.

Taman Wisata Iman Sitinjo Dairi, Taman Firdaus dan Bahtera Nuh

Gerbang Masuk Taman Wisata Iman Sitinjo Dairi
Gerbang Masuk Taman Wisata Iman Sitinjo Dairi

Dibangun di atas lahan seluas 13 Ha dan berjarak sekitar 152 Km dari Kota Medan, lokasi ini dapat ditempuh dengan waktu 4 jam menggunakan kendaran bus, mobil pribadi ataupun sepedamotori.

Di TWI ini masing-masing miniatur menggambarkan beberapa kejadian dan tempat ibadah yang dianggap suci dan sakral oleh lima agama.

Memasuki gerbang masuk lokasi TWI yang kondisi jalannya menanjak dan berkelok, kalian akan melihat sebuah candi Vihara Saddhavadana. Tempat ibadah umat Buddha ini didesain seperti bangunan Candi Borobudur di Jawa Tengah.

Baca Juga :

Vihara Saddhavadana

Pada bangunan depan terlihat patung Sang Buddha dengan posisi bermeditasi duduk bersila. Dibangun cukup besar dan megah, bangunan ini dikelilinggi hutan pinus. Biasanya candi ini ramai dikunjungi pada perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina.

Lalu tempat ibadah apa selanjutnya?

Setelah berjalan sekitar 300 metermelewati pos restribusi, ada petualangan lebih seru yang bisa kalian saksikan. Di sini kalian akan dibuat kagum dengan keberadaan replika patung ular besar bersanding dengan patung Adam dan Hawa.

Patung ular ini disebut-sebut patung ular terbesar di Asia Tenggara. Lokasi ini diberi nama Taman Firdaus.

Replika Taman Firdaus

Lokasi yang rindang dengan pepohonan pinus dan kolam di tengahnya, membuat tempat ini cocok bersantai melepas lelah setelah berkeliling Taman Wisata Iman.

Dari lokasi taman Firdaus ini, selanjutnya kalian akan memasuki lokasi perjalanan salib. Miniatur cerita perjalanan Nabi Musa hingga Yesus disalibkan terpampang sepanjang jalan menuju lokasi Bukit Golgota.

Gerbang Perjalanan Salib

Namun sebelum tiba di Golgota, kalian akan terlebih dahulu melewati jembatan sungai yang berada di Gua Bunda Maria. Di dalam gua terdapat patung Bunda Maria yang dengan posisi berdiri menggunakan jubah putih dipadu dengan biru muda.

Di lokasi ini, kalian dapat berfoto dan berselfie dengan latar pemandangan patung Bunda Maria.

Gua Bunda Maria

Tak jauh dari lokasi Gua Bunda Maria terdapat Gereja Oikumene dan beberapa miniatur salib untuk tempat peribadatan umat Kristen Protestan.

Di sekitar lokasi inilah, persis di samping gereja, berdiri tiga salib besar berjejer, Replika ini menceritakan proses perjalanan penyaliban terhadap Yesus saat membebaskan manusia dari dosa sebagaimana yang dikisahkan Injil.

Tepat di bawah salib-salib ini di sediakan ruang berdoa. Suasan hening dan nyaman kental spiritual di tempat ini sangat tepat menjadi pilihan untuk berdoa. Konon ceritanya banyak orang yang berdoa dilokasi ini keinginannya dikabulkan.

Perjalanan selanjutnya kalian dapat mengunjungi bahtera Nabi Nuh berwarna kecoklatan. Apa saja isinya?

Di dalam bahtera ini, terdapat kamar-kamar tempat beristirahat jika kalian berniat bermalam di lokasi Taman Wisata Iman. Dari sudut kamar, kalian merasakan seolah benar-benar berada dalam sebuah perahu yang tengah mengarungi samudera.

Sudut bilik kamar membuka hamparan sawah, hijauan hutan Bukit Barisan dan keindahan permukiman Kota Sumbul.

Serunya lagi seluruh pemandangan ini bisa kalian lihat dengan menggunakan teropong besar yang disiapkan di dalam perahu.

Berdekatan dengan lokasi perahu Nabi Nuh, terlihat Pura dan Kuil sebagai tempat beribadah umat Hindu. Dibangun dengan arsitektur bercirikan Hindu Bali dan Hindu India, bangunan ini tidak seluas dengan lokasi lainnya. Ketika Hari Raya Nyepi lokasi ini ramai dikunjunggi warga.

Di akhir perjalanan paling penghujung, kalian akan disajikan pemandangan religius umat islam yang tidak kala menarik dengan bangunan ibadah yang kalian lihat sebelumnya. Bagaimana bentuknya?

Selain masjid yang bisa digunakan untuk beribadah, di sekitar lokasi ini terdapat bangunan  lain seperti miniatur Ka‘bah, tempat lempar jumroh dan juga tempat sa’i yang dapat menggambarkan sedikit dari kegiatan ibadah haji di Makkah Al Mukarromah.

Taman Wisata Iman Sitinjo Dairi, Taman Firdaus dan Bahtera Nuh
Replika Ka’bah di Taman Wisata Iman

Sekelilingnya dihiasi dengan tanaman bunga yang beraneka warna. Saat ini lokasi agama islam ini sudah mulai digunakan untuk latihan manasik haji.

Lokasi wisata agama Islam ini merupakan paling ujung jika kita masuk dari gerbang utama, dan berada di titik pertama jika kita masuk dari gerbang akhir.

Taman Wisata Iman Sitinjo Dairi, Taman Firdaus dan Bahtera Nuh
Masjid di Taman Wisata Iman

Kalau kalian masih penasaran, tunggu apa lagi dan ajak keluarga dan teman kalian berkunjung ke tempat ini.

Bagaimana akses ke TWI ini?

Bagi kalian yang datang dari arah Dolok Sanggul dan Pangururan dapat masuk melalui Desa Sitinjo II, Jalan Sidikalang- Dolok Sanggul. Bagi kalian yang datang dari arah Medan dan Siantar dapat masuk melalui pintu gerbang utama Desa Sitinjo I yang berada di jalan lintas Sidikalang-Medan.

Taman Wisata Iman Sitinjo Dairi, Taman Firdaus dan Bahtera Nuh
Patung Abraham hendak mengorbankan anaknya

Biaya masuk (restribusi) untuk masuk lokasi wisata ini untuk Dewasa sebesar Rp 10.000/orang dan anak-anak Rp 5.000/orang. Bagi kalian yang mau menginap, pihak pengelola wisata juga telah menyediakan penginapan yang cukup terjangkau dengan biaya Rp 200.000-Rp 400.000 per malam.

Sedangkan utuk kebutuhan konsumsi, di lokasi ini bayak rumah makan dan warung makanan ringan yang di kelola warga setempat dan dijamin halal.  Usai berkunjung kalian juga dapat membawa oleh-oleh makanan ringan khas Pakpak dan cendramata berupa kaos dan souvenir.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *