Berada di ketinggian 2.000 mdpl, wisata candi di dataran tinggi Dieng menjadi lokasi yang kerap disambangi wisatawan untuk menyaksikan keagungan tempat tersebut. Kompleks tersebut berdiri di atas lahan seluas 100 hektare dengan panjang 1 kilometer serta lebar 0,8 kilometer. Sebagian di antaranya merupakan peninggalan kerajaan Hindu yang sempat berkuasa di Indonesia.

Jika Anda memerlukan rekomendasi kawasan candi selain Borobudur atau Prambanan, tak ada salahnya buat berkunjung ke dataran tinggi Dieng.

Mengenal candi-candi di dataran tinggi Dieng

Sebelum berkunjung ke wisata candi di dataran tinggi Dieng, mari kita kenali lima candi populer di kawasan tersebut berikut ini:

1. Candi Arjuna

Candi Arjuna berlokasi di wilayah paling utara Kompleks Percandian Arjuna serta menghadap ke barat yang berada di depan Candi Semar. Ciri khas yang dikenali dari candi tersebut adalah bagian pegangannya yang berhias kepala naga di ujung. Kemudian, ada hiasan Kalamakara yang akan Anda jumpai di pintu masuknya yang memiliki atap lancip bak rumah limas.

Di bilik Candi Arjuna, Anda akan menemukan yoni menyerupai meja yang disiapkan untuk menyimpan sesaji. Selain itu, terdapat lingga sebagai tempat air yang mengalir dari atap candi. Sampai sekarang, Candi Arjuna masih dipakai sebagai tempat ibadah masyarakat sekitar.

2. Candi Dwarawati

Berbeda dari Candi Arjuna, Candi Dwarawati memiliki letak tersembunyi di lereng Gunung Prahu. Anda uang ingin mampir ke wisata candi di dataran tinggi Dieng ini pun harus melewati ladang kentang, lalu pemukiman warga sebelum sampai ke bangunan utama. Memang melelahkan, tetapi akan terbayar pemandangannya yang memukau.

Candi Dwarawati mempunyai tinggi enam meter yang disusun bata tanpa relief. Tampilan anak tangga dan atap kubusnya pun lebih sederhana dari Candi Arjuna. Dai sini, Anda bisa melihat candi lain seperti Candi Pandu, Candi Margasari, dan Candi Parikesit yang sudah berbentuk reruntuhan.

3. Candi Gatotkaca

Dulu, Candi Gatotkaca terdiri atas Candi Nakula, Candi Sadewa, Candi Petruk, Candi Setyaki, dan Candi Gareng. Candi di wisata candi di dataran tinggi Dieng ini didirikan di bawah kekuasaan Ratu Sima. Konon di bawah bukit terdapat telaga bernama Telaga Balai Kambang. Kini, wilayah tersebut hanya berupa rumput liar dan tumbuhan yang meluas serta bertambah banyak.

Bentuk Candi Gatotkaca terbilang unik, yakni bujur sangkar bermodel balok. Tak jauh dari candi ini terdapat Candi Setyaki yang diperkirakan didirikan pada abad ke-8 atau ke-9. Dinding candinya pun tampak indah dengan berbagai ukiran seperti merak, singa, kijang, dan lain sebagainya.

4. Candi Puntadewa

Candi Puntadewa dikenal sebagai candi tertinggi yang berada di Kompleks Candi Arjuna. Di wisata candi di dataran tinggi Dieng, candi setinggi 2,5 meter tersebut memiliki nama yang diambil dari putra tertua Pandawa dalam epos Mahabarata. Tingginya pula yang membuat Candi Puntadewa mencolok dibandingkan candi-candi di sekitarnya seperti Candi Srikandi, Candi Arjuna, dan Candi Semar.

Keunikan lain yang akan Anda jumpai dari Candi Puntadewa adalah materialnya yang kokoh sekaligus langka, yakni batu andesit. Wisatawan pun dapat melihat pahatan candi dari jendela sisi kanan, kiri, maupun belakang. Namun, atapnya yak lagi utuh dan hanya berbentuk kubus kecil.

5. Candi Wisanggeni

Dibandingkan candi-candi sebelumnya di wisata candi di dataran tinggi Dieng, Candi Wisanggeni terbilang ‘baru’ karena ditemukan pada 22 September 2013. Penemuannya sendiri didasarkan mimpi Saroji, seorang pekerja yang bertugas di Unit Pelaksana Teknis Daerah Dieng. Dia diminta mendaki Bukit Pangonan di ketinggian 2.500 meter sampai menemukan sebuah candi.

Candi Wisanggeni dipercaya merupakan candi yang dipakai sebagai padepokan Hindu di masanya. Lokasi tempat wisata ini dekat dengan Candi Arjuna. Wisatawan hanya tinggal trekking sedikit sampai tiba di candi tersebut.

Tips mengunjungi candi di tempat wisata

Karena sejumlah candi di wisata candi di dataran tinggi Dieng masih digunakan sebagai tempat ibadah, ada beberapa aturan yang sebaiknya Anda ikuti, antara lain:

  • Hindari vandalisme. Tak hanya merusak penampilan candi, tindakan vandalisme sulit dibersihkan saat pelakunya memakai bahan kimia tertentu. Anda juga akan dianggap bersikap kurang ajar oleh penduduk sekitar;
  • Berpose sewajarnya saat difoto. Mengabadikan foto di sekitar candi diperolehkan, tetapi pastikan posenya masih sopan dan sewajarnya. Bersikap heboh berisiko merusak struktur candi dan mengganggu wisatawan lain;
  • Hormati penduduk yang beribadah. Jika Anda datang di hari beribadah, hormati dan berikan ruang bagi penduduk maupun wisatawan yang sedang melangsungkannya. Tunggu sampai selesai sebelum melanjutkan aktivitas.

Satu lagi, jaga sikap dan perkataan selama berada di wisata candi di dataran tinggi Dieng. Dengan begitu, kunjungan Anda akan tetap tenang dan lancar, karena tak menimbulkan masalah serius.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *